Berita

Harga kelapa Turun, Masyarakat Inhil Mengeluh

×

Harga kelapa Turun, Masyarakat Inhil Mengeluh

Sebarkan artikel ini

Infoinhil.com – Harga Kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir cenderung mengalami penurunan dan terbilang sangat murah, sejak 30 Mei 2021 hingga saat ini terus anjlok, bahkan sekarang harga  kelapa bulat grade abc hanya berkisar 1700 per kg yang tadinya mencapai 3500 per kg.

Tidak stabil dan cenderung turunnya harga kelapa di Kabupaten Inhil ini sangat dirasakan oleh masyarakat khususnya para pedagang.

Dampak dari turunnya harga kelapa ini membuat daya beli masyarakat juga berkurang sehingga para pedagang sangat merasakan dampak ini.

Ada banyak faktor yang menyebabkan harga kelapa semakin menurun, salah satunya akibat tidak masuknya kapal dari Malaysia karena lockdown akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, antrian yang panjang di PT Pulau Sambu dan juga sepinya permintaan kelapa sayur di daerah jawa membuat harga kelapa di Kabupaten Inhil anjlok.

Harga kelapa yang turun juga memengaruhi harga produk turunan kelapa yang lain seperti arang dan kopra.

“Beberapa bulan ini harga kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir tiap minggunya terus mengalami penurunan. jika hal ini terus berlangsung akan berdampak kepada kesejahteraan para petani kelapa karena hampir 70 persen kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir milik petani,” ujar Muhammad Ridin Tokoh muda Ahli kelapa inhil, Jumat  (2/7/2021).

Turunnya harga kelapa membuat sebagian petani beralih usaha guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Jika harga tinggi, petani kelapa berbondong-bondong untuk datang ke darat merawat kebun dan memanen. sebaliknya jika harga rendah semangat petani juga ikut menurun karena merasa hasil kerja tidak sesuai dengan apa yang didapatkan,” kata ridin.

Dikatakannya, banyak  petani kelapa yang beralih ke pinang hingga menjadi buruh di kebun kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Ridin berharap perhatian Pemerintah terhadap kelangsungan hidup petani  kelapa di Inhil.

Harga yang belum stabil seperti saat ini kata Ridin, membuat para petani merasakan pahitnya hidup dengan cucuran keringat, rendahnya harga kelapa yang merupakan mata pencaharian mereka dalam kehidupan sehari hari dan keluarganya.

“Ya, mestilah mendapatkan perhatian khusus baik dari pemerintah maupun swasta mengingat kelapa merupakan pendapatan utama masyarakat di Indragiri Hilir yang sudah turun temurun sejak dahulu,” harapnya.