Infoinhil.com – Pengurus Pusat Kerukunan Bubuhan Banjar menggelar Rapat Kerja PP KBB dan PW KBB Sa-Dunia Ahad, 14 April 2024 di Gedung Daerah Mahligai Pancasila Banjarmasin.
Kegiatan Rapat Kerja juga disejalankan dengan Pelantikan Pengurus Daerah Khusus Kerukunan Bubuhan Banjar (PDK KBB) Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Barito Kuala, Penyerahan SK Pengurus Wilayah yaitu PW Sulawesi Tengah, PW Kalimantan Barat, PW Aceh, PW Luar Negeri Brunei Darussalam dan PW Luar Negeri Singapore serta seluruh Peserta menghadiri Peringatan Milad KBB ke-14 dan Peringatan Haul Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (Datu Kalampayan) ke-218 yang digelar hari ini Senin (15/4) di Dalam Pagar – Martapura.
Dalam pelaksanaan Rapat Kerja Indrawansyah Syarkowi, SE, M.Si Wakil Sekretaris Umum II PP KBB Sa-Dunia diminta menyampaikan materi tentang Dinamika Organisasi didalam paparan nya disebutkan beberapa permasalahan yang menyebabkan perpecahan di Organisasi adalah Konflik, Status Quo dan Pragmatisme 3 hal ini yang harus di minimalisir agar organisasi berjalan dengan kondusif.
“Saya juga berbagi pengalaman terkait keberhasilan Riau membangun struktur kepengurusan sampai ketingkat Kabupaten semua itu karena Konsisten Menjalankan AD/ART KBB, kalau kita konsisten maka organisasi kan tumbuh menjadi besar,” ujarnya.
Indra menambahkan, memang KBB ini organisasi kekerabatan tapi bukan alasan untuk mengabaikan AD/ART dengan patuh menjalankan AD/ART tidak mudah pihak-pihak lain mengambil alih kepemimpinan organisasi di KBB, keberadaan KBB ini mematahkan Mitos kalau orang Banjar sulit disatukan faktanya KBB dalam dua tahun berkembang pesat dan hampir merata berdiri di 90% Provinsi di Indonesia.
“jadi kalau orang Banjar ingin barakatan, kada hakun bacakut papadaan lagi ya harus mendukung KBB karena KBB didirikan oleh Kongres Bubuhan Banjar yang hadir dari Penjuru Nusantara, dan hanya KBB yang diakui oleh Kongres oleh karena itu jangan ada lagi dibawah yang berwacana apalagi membentuk organisasi baru justru kelompok-kelompok kecil ini yang memicu perpecahan dan keberadaannya hanya untuk kepentingan sesaat (pragmatis) jadi akhiri saja lagi dukung organisasi yang dilahirkan dari Kongres Budaya Banjar III Tahun 2013, mari bergabung dengan KBB yang sudah terbukti dan teruji dalam melestarikan budaya Banjar dan mengayomi Bubunan Banjar,” pungkas Indra.
Para Utusan PW KBB dan PWLN KBB tampak Antusias mendengarkan paparan dan memberikan saran dan masukan pada sesi diskusi.